Powered By Blogger

Rabu, 26 Mei 2010

Badik - SOLD-












Bicara soal senjata tradisional Indonesia, badik tentu saja menjadi salah satu yang menarik untuk dikoleksi, terutama badik-badik tua, yang diperoleh secara turun temurun didaerah asalnya Sulawesi terutama bagi orang-orang Bugis Makasar dimana hingga saat ini Badik diakui sejarah sebagai senjata Tikam yang berasal dari Makasar. Selain Badik Sulawesi juga memiliki keris khas Sulawesi, akan tetapi badik lebih akrab bagi orang-orang bugis .

Dengan kempuan-nya dalam mengarungi lautan orang Makasar terkenal sebagai penjelajah yang handal oleh karena itu tidak mengherankan bila Badik dapat atau sering ditemukan jauh dari Pulau Sulawesi sendiri. Saya pernah mendapatkan satu buah Badik tua didaerah Garut yang telah disimpan paling tidak turun temurun tiga generasi. Bahkan dari salah satu literatur didarah patani thailand selatan disebut senjata tradional mereka "Badek", dilihat dari nama dan bentuknya adalah Badik bugis.

Badik adalah senjata "tikam" oleh karena itu umumnya ukuran bilahnya maksimal sekitar 20 cm saja ,Jenis besi yang baik untuk pembuatannya adalah terbuat dari besi jenis Luwuk yang warnanya ke abu abuan dan dicampur dengan pasir besi malela yang berkilau. Berat Badik yang di anggap ideal adalah yang ringan. Hal ini disukai karena menurut orang-orang Bugis badik yang ringan lebih praktis dalam penggunaannya. Selain itu Penggunaan besi Luwuk sangat digemarii karena mereka mempercayai bahwa tuah yang timbul dari besi Luwuk sangat bagus. Besi Luwuk dipercayai dapat menghindari dari serangan binatang buas.


Badik Sulawesi
Panjang Bilah : 17 cm
Panjang keseluruhan : 26 cm.
Warangka : Kayu Jinjing (?)
Gagang : Kayu Jinjing (?)
Pamor : Adheg .
Estimasi : Abad 18-Abad 19.

- SOLD -

-----------------------------------------------

Sabtu, 22 Mei 2010

Keris Patrem (1)

/3.jpg">






"Klik Gambar Untuk Memperjelas"


Keris Kecil ini ( Panjang bilah : 14 cm ) saya dapati dengan bilah yang berwarna rata coklat legam, tidak terlihat sama sekali apa yang disebut "pamor" dari wesi-nya.. Biasanya hal ini disebabkan oleh lamanya benda ini tidak pernah dibersihkan, sehinggak minyak oles yang biasa dipergunakan menebal dan menutupi besinya,

Sedikit-sedikit saya mengerti cara membersihkan bilah-bilah tua senjata tradional seperti ini, yang berbeda dengan membersihkan besi senjata tajam modern yang cukup dapat dibersihkan menggunakan Alat pemengkilap baja seperti Autosol dll .

Dengan memakai cara yang paling umum saya mulai membersihkan keris ini Besinya saya rendam dalam air kelapa dan setelah itu saya bersihkan berulang-ulang . Setelah diangin-anginkan beberapa kali barulah mulai terlihat gurat-gurat besinya.

Saya kurang memahami bentuk dan arti dari Pamor keris-keris dan senjata tradisional lain yang saya miliki tapi memperhatikannya memiliki kenikmatan tersendiri. Menurut Seorang teman yang mengerti masalah ini keris ini adalah keris yang dulunya biasa diperuntukan bagi kaum wanita, dan dari bentuknya yang sedikit melengkung biasanya merupakan keris dari daerah Riau atau Bugis ( sesuai pada waktu saya memperolehnya, pemilik lama menyebutnya : "Badik" ....dan Bukan Keris..hehe..) ..

Keris Patrem.
Panjang Bilah : 14 cm
Panjang berikut gagang : 20 cm
Warangka : Kayu...?
Gagang : Kayu Kemuning.
Dhapur Keris : Lar Bango.
Pamor Keris : Bawang sebungkal pada bagian pangkal,serta wengkon & ngulit semangka
Tangguh : Tangguh Melayu Abad 18.

Kamis, 06 Mei 2010

Mandau ( 2)


Bilah Pisau terbuat dari besi Per, yang agak lengkkung dan mulai berkarat, perhatikan pada bagian atas tutup mahkota gagangnya terdapat empat batu alam asli, yang direkatkan oleh getah pohon.







Detai Ukiran serta lilitan"uei" (kulit Rotan) betul-betul rapih

"Klik untuk memperbesar Gambar-gambar diatas"

Ini saya peroleh sekitar tahu 2002, Seorang rekan menawarkan saya salah satu "pusaka" nya, yaitu sebilah Mandau yang walaupun tidak terlalu tua umurnya, tapi menurut saya memiliki nilai seni tersendiri.!

"Mantikei" atau Bilahnya terbuat dari Besi Per, yang mulai beberapa puluh tahun populer dibuat sebagai bahan baku disamping Wesi Putih /baja anti karat , karena lebih mudah diperoleh , Ini juga sesuai dengan pendapat "Empu" blog khusus senjata tua : "Mas Ryan Gudang Jadoel" yang saya mintai tolong pendapatnya sebelumnya.

Yang menarik untuk saya, adalah nilai seni dari Manadau ini sendiri, gagang dan hiasan pada sarungnya dibuat pada tulang sapi yang diukir begitu detail, serta sarung nya sendiri dibuat seluruhnya dari bahan kulit kayu ! Ringan sekali tapi kuat.!

"Pulang" atau Gagangnya dibuat berbentuk kepala burung yang diukir , sedangkan hiasan tulangnya bermotifkan khas suku dayak, dengan bagian tengah nya berukiran seekor buaya, "Uei" atau lilitan Rotan serta hiasan biji-bijian kecil berwarna kuning 100 persen hasil alami hutan.! Sesuai dengan keterangan pemilik lamanya, bahwa Mandau ini memang hasil produksi rumahan penduduk Asli dan sebelumnya digunakan untuk keperluaan sehari-harinya

Ada yang unik pada saat saya membawa Mandau ini, teman saya mengajukan syarat , yang tadinya saya agak keberatan untuk memenuhinya yaitu melepas Rumbain Rambut pada bagian ujung gagang Mandau ini.! Duh...sayang !!



Koleksi

Lukito Artifact

Assalamuallaikum Wr.Wb..Ini Blog saya khususkan dengan beberapa Harapan, terutama untuk ajang bertukar cerita dan informasi benda-benda Traditional Collectable, seperti senjata senjata traditional serta barang lainnya dan juga agar tidak terlalu memberatkan Blog saya terdahulu Lukito Gallery.
Pengetahuan dan Jumlah Koleksi saya tidaklah seberapa, karena itu yang saya harapkan adalah dapat saling mempertemukan sesama penghobby senjata trdional dan dapat saling membagi Ilmu dan Informasi . Apabila terdapat cerita berbeda ,koreksi serta sara-saran dapat dikirimkan melalui email ahlukito@yahoo.com, atau melalui 0813 2020 0110. Terimkasih.

Popular Posts

Pengikut