Terdahulu ada di posting dengan Judul Keris Patrem, banyak juga teman-teman yang serius ingin merawatnya, tapi ini salah satu Favorit saya, kenangan pertamakali punya keris kecil.
.
Beberapa kali juga ingin sekali saya mempercantik dengan mengganti total warangkanya dengan bahan yang lebih baik bahkan sekali waktu sudah saya titpkan ke seorang teman untuk mempercantiknya.. Warangka dan handelnya diganti , hasilnya baik sekali , cuma serasa tetap ada yang 'hilang'.
.
Akhirnya, saya ulang sendiri... sederhana saja ternyata warangkanya yang hitam itu adalah lapisan semacam sticker, dan setelah dibuka... seikit diperhalus malah kayu kemuningnya "pas" sekali. Hanya Pendonya yang saya ganti dengan , inten dan batu mulia yang di bungkus perak.
.
Masalah nya ada di hulunya untuk mencari yang "pas" masih belum dapat... sedangkan yang dipakai sudah sedikit pecah. sekali waktu mudah2 an akan saya dapati penggantinya.
.
Sekedar Sharing Saja...
ktemu lagi pak lukito,
BalasHapuspingin ngobrol dikit ni. apa maksud warangka yg dibungkus stiker itu pada bagian yg melebar itu ya. Kog blm tampil fotonya? istilah di jawa-nya apa ya? klo komunitas lombok menyebutnya 'angkup'. Jd penasaran sy liat rupa kemuningnya.
Btw, klo dari performa tampil pd gandar yg konon org sulawesi bilangnya kayu bawang (krn ada pola lapis) plus angkup dgn kayu kemuning mestinya sdh ssuai pakem sono-nya. Bner klo yg kurang pada hulu-nya. yg pas mmg hulu kemuning. yg terpasang itu apa kemuning lalu diplitur coklat gelap or kayu jenis lain? jd jd susah deteksi.
perihal hulu retak. Mnurut referensi blog rekan celebes, secara implisit mmg ada "kadar" yg kurang. bilangx aura senjata khas mereka adalah karena 'isi' yg d tanamkan pd bagian pesi dan hulu via ritual si pembuat keris (panre). Kadang restorasi macem ini yg ingin sekali bs saya liput. sbg wacana dan pengkayaan khazanah tentu saja.
moga mwarnai, salam.